Air sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa air, segala bentuk kehidupan di muka bumi tidak akan terjadi. Meskipun demikian, air dalam jumlah dan kondisi tertentu dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan bencana. Air dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan bencana seperti erosi, abrasi, dan banjir.
Meskipun disebabkan hal yang sama yaitu air. Erosi, abrasi, dan banjir merupakan bentuk bencana yang berbeda. Pada halaman ini kita akan mempelajari tentang pengertian serta perbedaan dari ketiga hal tersebut.
Erosi
Pengertian erosi adalah terkikisnya batuan atau tanah oleh air dan angin yang mengalir.
Erosi sebenarnya merupakan hal yang umum terjadi ketika air dan angin dalam jumlah tertentu menghantam lapisan tanah dan batuan. Sehingga lama kelamaan lapisan tanah dan batuan tersebut akan terkikis.
Meskipun demikian, erosi dapat diperparah karena ulah manusia. Pembangunan dan tata kelola lahan yang kurang tepat dapat meningkatkan dampak dari hal ini.
Erosi dapat diminimalkan dengan cara perencanaan pembangunan dan tata kelola lahan yang memperhatikan dampak lingkungan. Serta memperhatikan karakteristik gejala alam yang terjadi pada lingkungan tersebut sebagai dasar pengembangan kawasan ekonomi.
Abrasi
Pengertian abrasi adalah terkikisnya pantai oleh gelombang laut yang merusak.
Gelombang laut dapat menjadi ganas ketika terjadi cuaca ekstrim sehingga menimbulkan angin yang besar. Hal ini juga didukung dengan gaya tarik dari bulan dan matahari sehingga terjadi pasang naik.
Meskipun abrasi merupakan gejala alam seperti halnya erosi. Tetapi ulah manusia dapat meningkatkan dampak abrasi di kawasan pantai. Seperti pembangunan area pantai yang tidak memperhatikan dampak lingkungan.
Untuk mengatasi hal ini, beberapa hal dapat dilakukan. Salahsatunya dengan cara menanam bakau dikawasan pantai.
Banjir
Pengertian banjir adalah tergenangnya daratan oleh air. Kita juga mengenal banjir rob. Rob berasal dari bahasa jawa yang berarti banjir air laut. Sehingga banjir rob adalah tergenangnya daratan oleh air laut pengaruh dari air pasang laut.
Banjir dapat terjadi karena banyak faktor beberapa diantaranya tingginya curah hujan, sistem drainase yang kurang baik dan tidak terjaga, pembuangan sampah di sungai, kurangnya lahan terbuka hijau, dan penggundulan hutan.
Sebagian kecil banjir terjadi karena faktor alam. Tetapi jika kita amati bersama, faktor manusia yang lebih dominan sehingga terjadi banjir.
Untuk mengatasi banjir perlu kerjasama dari semua pihak. Baik pemerintah maupun masyarakat untuk menjaga lingkungan dari sampah. Menjaga saluran drainase dan sungai tetap berfungsi dengan baik. Dan memberikan lahan terbuka hijau serta tampungan air (embung) yang memadahi untuk menampung limpahan air hujan.
Kesimpulan
Banyak pengaruh manusia terhadap terjadinya kerusakan alam dan bencana. Tidak jarang bencana tersebut dapat mengancam jiwa manusia. Sudah sepatutnya kita menjaga alam, tempat hidup kita bersama.
Tidak hanya manusia, hewan dan tumbuhan juga perlu dijaga kelestariannya.Dengan menjaga dan melestarikan alam maka otomatis kita akan mengurangi terjadinya erosi, abrasi, dan banjir.